Kalkulator ini bukanlah sebuah alat diagnosis medis ataupun pengganti konsultasi dokter spesialis/nutrisionis. Alat ini hanya untuk skrining yang bisa Anda lakukan mandiri, sebelum memeriksakan diri ke dokter.
Setelah melihat hasil ini atau membaca artikel lain di Hello Sehat, sebaiknya tetap konsultasi ke dokter agar tahu lebih pasti kondisi kesehatan Anda saat ini. Hasil kalkulator BMI ini tidak bisa digunakan jika anda memiliki gangguan pola makan.
Apa itu BMI (IMT)?
Body Mass Index (BMI) atau yang sering dikenal dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah nilai ukur untuk mengetahui status gizi seseorang berdasarkan berat dan tinggi badannya. Nilai BMI (IMT) juga dapat menjadi alat skrining awal untuk mengetahui risiko seseorang terhadap suatu penyakit.
Nilai BMI (IMT) yang tinggi menandakan bahwa Anda kelebihan berat badan (overweight atau obesitas). Sementara nilai BMI (IMT) yang rendah artinya Anda kekurangan gizi dan memiliki berat badan rendah. Namun, IMT tidak bisa membedakan persen lemak tubuh dan persen massa otot.
Cara penilaian BMI (IMT)
BMI atau IMT diukur dengan cara membandingkan berat badan dengan tinggi badan. Cara ini dapat digunakan untuk orang yang berusia di atas 18 tahun.
Sementara itu, menghitung indeks massa tubuh dengan cara ini tidak berlaku untuk anak dan remaja (usia di bawah 18 tahun). Status gizi anak diukur dengan indikator berat badan menurut usia, tinggi badan menurut usia, dan berat badan menurut tinggi badan.
Nilai BMI atau IMT yang tidak normal dapat menandakan Anda berisiko mengalami penyakit tertentu. Namun, menghitung IMT saja tidak cukup untuk menegakkan suatu diagnosis penyakit. Maka itu, biasanya dokter akan melakukan tes dan skrining lanjutan.
Mengapa saya harus mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT)?
Mengetahui IMT membantu Anda untuk menjaga rasio lemak tubuh yang terkait dengan tinggi badan Anda. IMT juga memberi peringatan peluang risiko penyakit yang mungkin mengintai kesehatan Anda.
IMT yang sehat umumnya mengarah pada kualitas hidup yang lebih bahagia dan lebih sehat. Sementara IMT yang tinggi berkaitan erat dengan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Mengetahui IMT berarti memberi pertimbangan bagi Anda dan tenaga kesehatan dalam mengambil keputusan mengenai kondisi kesehatan tubuh Anda.
Apakah IMT yang tinggi menimbulkan risiko kesehatan yang serius?
IMT dapat menjadi alat skrining, tetapi bukan tolok ukur diagnosis kegemukan atau kesehatan tubuh seseorang. Untuk menentukan apakah IMT Anda menunjukkan risiko kesehatan tertentu, Anda perlu mendapatkan penilaian ke tenaga kesehatan lebih lanjut.
Penilaian ini meliputi pengukuran ketebalan lipatan kulit, evaluasi diet, aktivitas fisik, serta riwayat keluarga.
Obesitas: Apa saja faktor risikonya?
Jika Anda memiliki IMT 30 ke atas, Anda dikategorikan obesitas. Obesitas membawa efek bagi tubuh, meningkatkan risiko kematian, serta mengembangkan kondisi kesehatan tertentu, seperti:
- Diabetes tipe 2
- Kolesterol LDL tinggi, kolesterol HDL rendah, atau kadar lipid darah yang tidak sehat
- Penyakit jantung koroner
- Stroke
- Penyakit kantung empedu
- Osteoartritis
- Sleep apnea dan masalah pernapasan
- Peradangan kronis dan peningkatan stres oksidatif
- Kanker
- Depresi klinis, kecemasan, dan kondisi kesehatan mental lainnya
Kekurangan berat badan: Apa faktor risikonya?
Jika IMT Anda di bawah 18,5, berat badan Anda termasuk kurang. Ketika berat badan Anda cukup rendah dari berat ideal, Anda juga memiliki risiko penyakit tertentu akibat kekurangan nutrisi dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Hal ini membuka peluang pada risiko kesehatan berikut:
- Malnutrisi
- Anemia
- Osteoporosis karena kekurangan kalsium dan vitamin D
- Masalah kesuburan dari siklus menstruasi tidak teratur
- Risiko komplikasi operasi yang lebih tinggi
- Pertumbuhan dan masalah perkembangan yang terhambat pada anak dan remaja
Apakah IMT menjadi indikator yang baik dalam mengukur lemak tubuh?
IMT dan tingkat kegemukan tubuh mungkin memiliki korelasi yang kuat, tetapi bukan berarti dua orang dengan IMT yang sama memiliki hasil tingkat lemak tubuh yang sama juga.
Hal ini tergantung pada tipe tubuh, usia, jenis, kelamin, dan tingkat kebugaran. Bahkan pada IMT yang sama, atlet memiliki lebih sedikit lemak tubuh dibandingkan mereka yang bukan atlet.
Bahkan, orang yang lebih tua akan memiliki lemak yang lebih banyak dibandingkan orang yang lebih muda, termasuk wanita memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan pria.
Tenaga kesehatan yang terlatih akan mengevaluasi kesehatan individu berdasarkan status dan risikonya.
Sumber dan Referensi
The Health Effects of Overweight and Obesity. Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 31 Mei 2021 dari https://www.cdc.gov/healthyweight/effects/index.html
BMI Calculator Child and Teen. Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 31 Mei 2021 dari https://www.cdc.gov/healthyweight/bmi/calculator.html
Body Mass Index Calculator. Diabetes Canada. Diakses pada 31 Mei 2021 dari https://www.diabetes.ca/managing-my-diabetes/tools—resources/body-mass-index-(bmi)-calculator
Body-Mass Index (BMI) in Children. HealthyChildren.org. Diakses pada 31 May 2021 dari https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/obesity/Pages/Body-Mass-Index-Formula.aspx
What is the Body Mass Index (BMI)? National Health Service UK. Diakses pada 1 Juni 2021 dari https://www.nhs.uk/common-health-questions/lifestyle/what-is-the-body-mass-index-bmi/
Assessing Your Weight and Health Risk. National Heart Lung, and Blood Institute. Diakses pada 1 June 2021 dari https://www.nhlbi.nih.gov/health/educational/lose_wt/risk.htm
Underweight Adults. National Health Service UK. Diakses pada 1 June 2021 dari https://www.nhs.uk/live-well/healthy-weight/advice-for-underweight-adults/